Author Topic: Meregang nyawa karena Miras oplosan  (Read 5268 times)

Rafika

  • Jr. Member
  • **
  • Posts: 98
  • Nilai Diskusi: +0/-0
    • View Profile
    • Email
Re: Meregang nyawa karena Miras oplosan
« Reply #15 on: April 19, 2010, 04:09:11 pm »


Sedikitnya delapan orang tewas dalam sepekan terakhir gara-gara menenggak minuman keras (miras) oplosan jenis lapen. Demikian dikatakan Kepala Kesatuan Reserse Kriminal Kepolisian Kota Besar Yogyakarta, Komisaris Polisi Syaiful Anwar SIK, Selasa (9/2).

Menurut Syaiful, dari delapan kasus tersebut, enam di antaranya telah dilaporkan ke Mapoltabes Yogyakarta. Polisi sampai saat ini masih melakukan penyelidikan terkait dugaan korban tewas akibat minuman keras oplosan. "Kami telah membentuk tim gabungan dari Polsek untuk mengusut kasus ini," kata Syaiful seperti dilansir ANTARA.

Syaiful menjelaskan, keenam korban tewas adalah Khalis (53), Yulistyo (50), Ratno (46), Slamet Suprihatin (39), dan Marsudi (55). Semuanya warga Prawirodirjan, Gondomanan, Yogyakarta. Sedangkan satu korban lagi, Ofisina (38), adalah warga Karangkajen, Mergangsan.

Sebelum kejadian, polisi menerima laporan dari warga yang mengatakan ada beberapa orang tewas diduga akibat menenggak miras oplosan. Menurut Syaiful, petugas belum mengetahui apakah warga Prawirodirjan tersebut, minum secara bersamaan atau terpisah.

Hanya saja menurut informasi ada empat orang tewas setelah pesta miras dan durian saat ulang tahun salah satu korban Yulistyo pada Jumat lalu. Sedangkan dua korban lagi kakak beradik Slamet Suprihatin dan Marsudi menenggak miras di sebuah pos ronda usai menarik becak.

Sementara Humas Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta, Yahya Firsyad, mengatakan bahwa di rumah sakit tersebut ada dua orang yang meninggal diduga karena minuman keras. "Eko dan Toni dugaan kuat meninggal akibat mimum minuman keras," katanya.

Menanggapi adanya dua orang yang meninggal di RS PKU Muhammadiyah ini, Syaiful mengaku belum menerima laporan. "Memang ada kemungkinan saat pesta miras tersebut melibatkan banyak orang dan ada yang tewas serta kritis sehingga juga memungkinkan korban bertambah jumlahnya," katanya.Sedikitnya delapan orang tewas dalam sepekan terakhir gara-gara menenggak minuman keras (miras) oplosan jenis lapen. Demikian dikatakan Kepala Kesatuan Reserse Kriminal Kepolisian Kota Besar Yogyakarta, Komisaris Polisi Syaiful Anwar SIK, Selasa (9/2).

Menurut Syaiful, dari delapan kasus tersebut, enam di antaranya telah dilaporkan ke Mapoltabes Yogyakarta. Polisi sampai saat ini masih melakukan penyelidikan terkait dugaan korban tewas akibat minuman keras oplosan. "Kami telah membentuk tim gabungan dari Polsek untuk mengusut kasus ini," kata Syaiful

Syaiful menjelaskan, keenam korban tewas adalah Khalis (53), Yulistyo (50), Ratno (46), Slamet Suprihatin (39), dan Marsudi (55). Semuanya warga Prawirodirjan, Gondomanan, Yogyakarta. Sedangkan satu korban lagi, Ofisina (38), adalah warga Karangkajen, Mergangsan.

Sebelum kejadian, polisi menerima laporan dari warga yang mengatakan ada beberapa orang tewas diduga akibat menenggak miras oplosan. Menurut Syaiful, petugas belum mengetahui apakah warga Prawirodirjan tersebut, minum secara bersamaan atau terpisah.

Hanya saja menurut informasi ada empat orang tewas setelah pesta miras dan durian saat ulang tahun salah satu korban Yulistyo pada Jumat lalu. Sedangkan dua korban lagi kakak beradik Slamet Suprihatin dan Marsudi menenggak miras di sebuah pos ronda usai menarik becak.

Sementara Humas Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta, Yahya Firsyad, mengatakan bahwa di rumah sakit tersebut ada dua orang yang meninggal diduga karena minuman keras. "Eko dan Toni dugaan kuat meninggal akibat mimum minuman keras," katanya.

Menanggapi adanya dua orang yang meninggal di RS PKU Muhammadiyah ini, Syaiful mengaku belum menerima laporan. "Memang ada kemungkinan saat pesta miras tersebut melibatkan banyak orang dan ada yang tewas serta kritis sehingga juga memungkinkan korban bertambah jumlahnya," katanya.

liputan6.com


yang haram juga di palsukan. apalagi yang halal