Melalui penelitian, kita dapat menemukan hal yang tidak diduga-duga. Baru-baru ini para ilmuwan di Melbourne, Australia, menemukan bahwa paru-paru babi ternyata dapat ditranspantasi pada manusia. Seperti dilansir Telegraph, mereka menggunakan ventilator dan pompa untuk menjaga paru-paru binatang tetap berfungsi dan "bernapas", sementara darah manusia mengalir di dalamnya.
Dr Glenn Westall, yang membantu melakukan percobaan mengatakan, "Darah masuk ke paru-paru tanpa oksigen dan keluar dengan oksigen, yang merupakan fungsi tepat paru-paru. "Ini menunjukkan bahwa paru-paru ini bekerja dengan baik seperti harapan kami. Kemajuan yang signifikan dibandingkan dengan eksperimen yang dilakukan selama 20 tahun lalu."
Terobosan itu terjadi, setelah para ilmuwan mampu menghapus bagian DNA babi, yang telah membuat organ-organ babi tidak sesuai dengan darah manusia. Sekarang ini DNA manusia ditambahkan ke dalam babi untuk mengurangi penggumpalan darah dan ketidak cocokan paru-paru. Hasil penelitian secara lengkap akan diumumkan di Vancouver pada bulan Agustus mendatang.
Berita itu mendorong perdebatan etis mengenai penggunaan hewan untuk transplantasi manusia. Pakar etika kedokteran, Profesor Nicholas Tonti Filippini mengatakan, "Pada dasarnya transplantasi manusia-babi adalah hibrida. Ini adalah tentang apakah masyarakat siap untuk menerima bagian binatang."