Kompleksnya industri media massa mengakibatkan adanya konsentrasi kepemilikan media menjadi suatu proses yang tidak dapat dihindarkan oleh setiap pelaku industri media massa untuk tetap dapat berproses sebagai sebuah institusi sosial dan ekonomi.
Konsentrasi kepemilikan media tersebut mempengaruhi apa yang terjadi di pasar media massa, misalnya apa yang dilakukan oleh media tertentu akan menentukan tindakan yang diambil oleh media lain dan juga berpengaruh terhadap masyarakat itu sendiri.
Konsentrasi kepemilikan media ini ini bukanlah semata-mata fenomena bisnis, melainkan fenomena ekonomi-politik yang melibatkan kekuasaan, banyak juga fenomena yang selalu dibentuk oleh media, contohnya saja jokowi effect kemudian vickynisasi, orang-orang ini secara langsung maupun tidak langsung di “bully” oleh media dan masyarakat dunia maya.
Hari ini jika kita mau melihat berita, alangkah lebih baik jika terlebih dahulu kita melihat beritanya ditayangkan oleh media apa. Karena jika kita sudah mengetahui itu otomatis akan terlihat mana info berita yang “sengaja” (agenda setting) atau berita yang benar sesuai dengan realita.
Kalo masyarakat sudah mulai ada filter dan mengerti dengan istilah “konglomerasi media” maka akan terlihat betapa lucunya media dinegeri ini karena info berita yang disuguhkan tidak lebih tidak kurang hanya untuk kepentingan dan keuntungan sipemilik media.