Gempa berkuatan 7,2 SR yang berpusat di NAD juga dirasakan cukup kuat di Kota Madya Padang
Sidempuan, Sumatera Utara (Sumut). Akibat gempa ini listrik pun padam. Goyangan gempa dengan
episentrum berada sekitar 75 km tenggara Sinabang itu membuat warga Banda Aceh yang pernah
mengalami bencana gempa dan tsunami pada 26 Desember 2004 itu panik dan berhamburan keluar
rumah.
Beberapa saat setelah terjadinya gempa tersebut, aliran listrik padam di kota Banda Aceh
padam tetapi belum ada laporan tentang kerusakan gedung maupun korban jiwa akibat guncangan
gempa tersebut.
Guncangan gempa bumi tersebut juga dilaporkan dirasakan di sejumlah wilayah Sumatra Utara.
Pusat gempa yang mengguncang wilayah Provinsi Aceh dan sekitarnya Rabu pagi itu berada pada
lokasi 2,30 derajat Lintang Utara dan 96,87 derajat Bujur Timur dengan kedalaman 34 km.
Berdasarkan data Badan Meteorologi setempat, gempa susulan juga terus terjadi antara lain
pada pukul 5.26 WIB dengan kekuatan 5,1 SR, dan 05.28 WIB dengan kekuatan 5,2 SR dengan
pusat gempa sekitar 3,2 km timur laut Gunung Sitoli Sumatra Utara.
BMKG sendiri hingga berita ini diturunkan belum mencabut status kemungkinan adanya tsunami.
Gempa itu juga sempat membuat warga Kota Medan dan sekitarnya panik.
Warga tampak berhamburan ke luar rumah mereka ketika gempa yang berlangsung hingga sekitar
dua-tiga menit itu terjadi. Tamu-tamu di sejumlah hotel juga tampak berhamburan
menyelamatkan diri, termasuk para tamu Hotel JW Marriot di Jalan Putri Hijau Medan.
Hingga beberapa saat sejumlah warga tampak masih bertahan di jalan-jalan atau di depan rumah
mereka pascagempa.