Jangan sepelekan sakit kepala sebelah atau yang biasa kita sebut migrain. Sebuah penelitian baru menunjukkan, orang yang menderita migrain cenderung terkena serangan jantung. Demikian dilansir HealthDay, Rabu (10/2).
Serangan jantung pada orang yang menderita migrain hampir dua kali lipat jumlahnya ddibanding orang yang tidak menderita sakit itu, seperti dilaporkan Dr. Richard B. Lipton, seorang profesor neurologi di Albert Einstein College of Medicine, New York City.
Studi dilakukan dengan membandingkan antara 6.102 orang penderita migrain dengan 5.243 orang yang tidak menderita migrain. Hasilnya menunjukkan 4,1 persen penderita migrain terkena serangan jantung dan hanya 1,9 persen orang yang tidak menderita migrain yang terkena serangan jantung.
Penelitian sebelumnya juga telah menemukan hubungan langsung antara migrain dan masalah kardiovaskular termasuk masalah jantung dan stroke, terutama pada pasien perempuan. Salah satu penelitian yang dilakukan pada pasien perempuan menunjukkan adanya peningkatan jumlah penderita stroke pada mereka yang menderita migrain dengan gangguan pengelihatan yang disebut aura. Pada kasus ini, jumlah penderita perempuan empat kali lebih besar daripada laki-laki.
"Sangat jelas bahwa penderita migrain mayoritas adalah perempuan, dan biasanya perempuan muda. Ini bisa menjadi tanda untuk menghindari serangan jantung. Penggunaan alat kontrasepsi oral juga harus diwaspadai karena bisa menyebabkan pengentalan darah, khususnya jika wanita itu merokok," kata Dr. Holly Andersen, Direktur Institut Jantung Ronald O. Perelman di kota New York.
Penderita migrain cenderung memiliki risiko klasik serangan jantung, stroke dan masalah kardiovaskular lain, seperti diabetes, tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi.
Liputan6.com