Indonesia adalah masyarakat Muslim terbesar di dunia, dengan 87 persen dari orang-orang 270 juta mengidentifikasi sebagai Muslim.
Namun pluralisme agama dan toleransi dianggap menjadi bagian dari Indonesia lima prinsip-prinsip Pancasila.
"Indonesia telah memilih jalan sendiri dengan memilih Pancasila sebagai jalan tengah, dengan menyatakan kita tidak sekuler, tetapi kita tidak sebuah negara Muslim, " Mr Naipospos berkata.
Tetapi data survei yang disajikan oleh Dr Fealy menunjukkan kelas menengah Indonesia yang mengekspresikan pandangan yang semakin tidak toleran.
Pada 2017, lebih dari setengah juta orang turun ke jalan Jakarta dalam kampanye sukses tekanan publik di bawah bendera "defenders Islam".
Menjadi panggilan bangun untuk Muslim moderat di negara yang percaya fundamentalisme Islam hanya ada di pinggiran.
Itu juga menjadi titik balik merek Islam moderat di negara ini.
Beberapa prihatin lintasan saat ini akan mengakibatkan sebuah negara Islam yang lebih konservatif-mirip dengan ditinggalkannya Iran setelah Revolusi Islam di 1978-1979, sekularisme dan kebangkitan Islam setelah kematian Anwar Sadat di Mesir.
Peristiwa-peristiwa melihat kedua pergeseran budaya dari sekularisme mengikuti perubahan pemerintah, tapi Dr Fealy tidak berpikir Indonesia akan mengikuti jalan yang sama.
"While mungkin bahwa masyarakat akan terus tumbuh lebih
islam politik dan toleran... kita harus berhati-hati dengan asumsi bahwa Indonesia akan terus dalam beberapa jenis terelakkan Islamisasi kurva selama 20 tahun berikutnya. "
