Zona bahaya Gunung Merapi sudah ada yang diturunkan. Proses erupsi dan kegempaan juga menurun. Untuk masalah pengungsi, semua diserahkan kepada pemerintah kabupaten setempat.
"Untuk zona bahaya Sleman masih 20 kilometer (km), Boyolali 10 km, Magelang 15 km, dan Klaten 10 km," kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Subandrio, kepada VIVAnews.com, Senin 15 November 2010.
Meski zona bahaya sudah direvisi, BPPTK tidak berwenang mengurusi masalah pengungsi. Apalagi mengimbau agar pengungsi kembali ke lereng Merapi. "Itu kewenangan pemerintah kabupaten. Kami tidak berwenang soal bagian sosial masyarakat," kata dia.
Sejak dini hari hingga pukul enam pagi tadi, aktivitas Merapi berangsur-angsur menurun. Gempa tremor masih terus berlangsung. Tetapi tidak ada awan panas 'wedhus gembel' yang meluncur hingga pagi ini. "Ada empat kali gempa vulkanik dan kemudian terjadi guguran lava hingga delapan kali," kata Subandrio.
Informasi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), hingga pukul 00.00 WIB, Senin 15 November 2010, korban tewas akibat erupsi Merapi sejak 26 Oktober 2010 sudah mencapai 259 orang.
Jumlah pengungsi di DIY tercatat mencapai 151.959 orang yang tersebar di 134 titik pengungsian. Korban luka yang masih menjalani rawat inap di DIY mencapai 287 orang.
Sedangkan, jumlah pengungsi dari Provinsi Jawa Tengah mencapai 215.589 orang yang menyebar di 505 titik pengungsian. Untuk korban luka dari Provinsi Jawa Tengah yang masih menjalani rawat inap mencapai 224 orang.
vivanews.com