Inilah Baterai Ajaib dari Baghdad
Pada tahun 1936, sebuah tim peneliti arkeolog melakukan penggalian di sebuah desa bernama Parthia yang merupakan bagian dari sejarah Mesopotamia. Desa ini berada di dekat Baghdad, Irak dan diperkirakan sudah berpenghuni sejak 2000 tahun yang lalu. Para peneliti kemudian menemukan sebuah perangkat artefak aneh yang terdiri dari sebuah bejana dari tanah liat dengan tinggi sekitar 5,5 inch dalam sebuah silinder tembaga. Bagian bawah silinder ini ditutup dengan aspal, dan di dalamnya terdapat batang besi yang teroksidasi.
Baterai Ajaib Berusia 5.000 Tahun Dari Baghdad
Artefak ini menjadi perhatian serius pada tahun 1938 ketika Wilhelm Konig, direktur Museum Nasional Irak asal Jerman menemukan objek dalam koleksi museum. Ia kemudian membuat sebuah hipotesa pada tahun 1940 dengan kesimpulan bahwa perangkat tersebut hanya perlu diisi dengan zat asam atau cairan basa untuk menghasilkan muatan listrik. Ia kemudian mengujinya dengan hasil yang menakjubkan, mendapatkan 1,5 volt tenaga listrik yang bekerja selama 18 jam nonstop sesuai dengan hipotesanya. Menurutnya, baterai kuno ini mungkin telah digunakan untuk menyepuh benda dengan emas.
Pada tahun yang sama, seorang insinyur William FM Gray dari General Electric High Volatage Laboratory di Pittsfield, Massachusetts, mempelajari hipotesa dan teori Willhelm Konig tersebut. Atas bantuan gambar dan rincian dari ilmuwan Jerman Willy Ley, Gray akhirnya berhasil membuat replika baterai menggunakan tembaga sulfat. Ujicobanya menghasilkan sekitar setengah volt listrik.
Egyptologist Jerman, Arne Eggebrecht, kemudian melakukan eksperimen lain pada tahun 1970. Ia membuat replika baterai Baghdad dan mengisinya dengan jus anggur segar. Ia berspekulasi mungkin juga manusia zaman dulu melakukannya. Replikanya ini menghasilkan 0.87 Volt listrik. Ia lalu menggunakan arus dari baterai tersebut untuk menyepuh patung perak dengan emas. Baterai Baghdad atau kadang – kadang disebut Baterai Parthia ini memang menakjubkan. Ditaksir berusia sekitar 2.000-5.000 tahun.
Meskipun sebagian besar arkeolog setuju bahwa perangkat baterai ini telaha da dan digunakan pada masa itu, namun kemudian muncul banyak dugaan tentang bagaimana baterai ini bisa ditemukan, dan apa tujuan utama pembuatannya.
Beberapa pendapat menyebutkan bahwa baterai mungkin telah digunakan untuk kesehatan sebagaimana orang Yunani kuno menulis tentang efek membunuh rasa sakit dengan listrik bila diterapkan pada telapak kaki. Atau orang Cina yang telah mengembangkan akupunktur pada saat ini, dan kini dikombinasikan dengan arus listrik.
Namun di peradaban kuno kadang rasa sakit yang parah biasanya menggunakan penghilang rasa sakit yang cukup ampuh seperti ganja, opium maupun anggur. Tapi sebagian besar ilmuwan percaya bahwa baterai digunakan untuk menyepuh atau mentransfer lapisan tipis logam pada permukaan logam yang lain, sebuah teknik yang masih digunakan hingga kini. Dalam pembuatan perhiasan misalnya, lapisan emas atau perak sering digunakan untuk menambah keindahannya dalam proses yang disebut penyepuhan.
Pertanyaannya kemudian adalah bagaimana mungkin ilmu Persia kuno telah memahami prinsip – prinsip listrik dan memiliki pengetahuan seperti zaman sekarang? Sedangkan baterai mpdern baru ditemukan Alessandro Volta pada tahun 1799 atau Michael Faraday yang baru menemukan induksi elektromagnetik dan hukum elektrolisis pada tahun 1831.
—
Demikianlah informasi tentang Baterai Ajaib Berusia 5.000 Tahun Dari Baghdad. Semoga bermanfaat :-)
sumber:
Baterai Ajaib Berusia 5.000 Tahun Dari Baghdad
