Seperti diketahui, Bank Sentral Australia (Reserve Bank of Australia/RBA) beberapa bulan lalu memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin ke level terendahnya sepanjang sejarah menjadi 2%. Ini merupakan pemangkasan suku bunga yang kedua kalinya di sepanjang tahun ini. Pemangkasan suku bunga ini dilakukan RBA bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara Kanguru tersebut dan mendongkrak kembali nilai mata uangnya. Hingga saat ini kondisi ekonomi Australia memang masih cukup tertekan akibat masiih murahnya harga komoditas yang selama ini menjadi andalan ekspornya.
Goyahnya fundamental Australia cukup menekan kondisi pasar tenaga kerjanya. Biro Statistik Australia siang ini (9/7) melaporkan bahwa tingkat pengangguran di negaranya sedikit bukukan kenaikan dari bulan sebelumnya. Dalam rilis tersebut tercatat bahwa tingkat pengangguran Australia pada periode Juni 2015 berakhir sebesar 6,0 persen sedangkan dibulan sebelumnya hanya tercatat sebesar 5,9 persen. Persentase jumlah pengangguran ini sejatinya masih lebih baik dibandingkan dengan prediksi sebelumnya yang mematok sebesar 6,1 persen. Dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Berdasarkan data yang dirilis siang ini tercatat bahwa pada Juni lalu, negara ini berhasil membuka sekitar 7.300 lapangan pekerjaan sehingga jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia adalah sebesar 11.768.600. Masih dalam rilis yang sama, pada Juni lalu jumlah para full time worker di negara ini dilaporkan meningkat 24.500 hingga tercatat sebanyak 8.156.200 dan jumlah part time worker menurun 17.200 hingga tercatat sebanyak 3.612.400.
Peningkatan jumlah pembukaan lapangan kerja ini didorong oleh meningkatnya jumlah lowongan kerja untuk full time worker dengan proporsi untuk perempuan tersedia sampai 17.500 lowongan dan laki-laki naik 7.000 lowongan. Meningkatnya jumlah lowongan yang tersedia untuk full time worker ini diimbangi dengan penurunan terhadap jumlah part time worker untuk perempuan, yang membukukan penurunan sebanyak 10.600 dan laki-laki sebanyak 6.600.
Sementara itu, tingkat partisipasi usia produktif di Australia masih cukup baik yaitu sebesar 64,8 persen, persentase ini berhasil mengalahkan ekspektasi yang sudah dibuat sebelumnya yaitu sebesar 64,7 persen. Adapun jumlah orang yang menganggur untuk mencari lowongan sebagai full time worker meningkat 27.200 hingga tercatat sebesar 541.200 dan jumlah orang yang menganggur untuk mencari lowongan part time worker menurun 14.500 hingga tercatat sebesar 214.900.
SumberTernyata bukan cuma di Indonesia aja yang susah cari kerjaan gan, warga negara tetangga juga lg gencar2nya nyari lowongan kerjaan...