Seni menggambar tubuh atau tato bergaya Bali banyak diminati wisatawan asing. Alasannya, para turis menganggap tato yang dikenal dengan nama style Bali itu sebagai cinderamata abadi yang akan menempel di tubuh. Adalah Ubud, lokasi pembuatan tato yang kerap dikunjungi tamu mancanegara.
Di salah satu kawasan Ubud, tepatnya Jalan Hanoman, terdapat studio Kreatif Tato. I Putu Nuarsa sebagai pemilik sekaligus seniman tato menjelaskan, kebanyakan turis memesan gambar bertema boma, ukiran Bali, serta barong dan ragda.
"Mereka rela tubuhnya dilukis karena cinta dengan budaya yang dimiliki pulau Bali," kata Putu, Ahad (22/8). Ia menambahkan, tak jarang turis yang ingin tubuhnya dirajam mengantre lantaran dirinya hanya sanggup melayani tiga orang dalam sehari.
"Tato itu seni, jadi mesti dengan mood mengerjakannya, karena itu saya selalu mencari waktu untuk mentato," katanya lagi. Hal ini wajar karena untuk sekali pengerjaan dibutuhkan waktu enam jam. Pria yang sudah menekuni dunia tato sejak 1985 itu juga menjelaskan bahwa ia memasang tarif sekitar Rp 1 juta perjam.
Harga yang mahal tentunya tak masalah karena kualitas tato Nuarsa sudah diakui. "Saya berani jamin kualitas gambar dan tatonya," ujarnya pede.