Liputan6.com, Tangerang: Tragedi air bah yang terjadi di Situ Gintung, Tangerang Selatan, Banten, hari ini tepat satu tahun. Dari pantauan SCTV, Sabtu (27/3), tak banyak yang berubah dari lokasi situ dan bekas air yang mengempas dan menewaskan puluhan jiwa. Sejumlah warga juga masih tinggal di pengungsian.
Amin, salah seorang warga, mengaku trauma jika melihat Situ Gintung. Setiap kali melihat air mengalir di bekas situ tersebut, perasaannya seolah mengingatkan akan musibah yang telah mengubah jalan hidupnya hingga hari ini. Air bah Situ Gintung telah meluluhlantakkan rumah serta harta benda milik Amin. Beruntung anggota keluarga Amin tak ada yang tewas. Namun, sekitar 90 jiwa tetangganya melayang terseret air bah.
Kini Amin tinggal di lokasi pengungsian Kerta Mukti. Dari puluhan keluarga yang tinggal di lokasi itu, kini tinggal enam keluarga yang memaksa tetap bertahan. Selebihnya memilih kembali ke rumah atau terpaksa pergi karena diusir anggota Satuan Polisi Pamong Praja.
Amin dan pengungsi lainnya berharap pemerintah mau memperhatikan nasib mereka. Sebab, saat ini bantuan sudah tak pernah lagi didapat. Untuk hidup sehari-hari, Amin dan pengungsi lain terpaksa bekerja serabutan.(