keluarga soekarno tak berniat balas dendam pada soeharto
Soeharto merupakan isu besar di setiap pemerintahan Orde Reformasi ini. Namun sampai akhir hayatnya, tak pernah ada putusan pengadilan atas Soeharto baik menyangkut kasus dugaan korupsi maupun dugaan pelanggaran hak asasi manusia.
Penanganan yang lembek pada Soeharto ini diakui pula oleh Taufiq Kiemas, suami mantan Presiden Megawati Soekarnoputri, dalam buku "Jurus dan Manuver Taufiq Kiemas: Memang Lidah Tak Bertulang" yang ditulis Derek Manangka. Taufiq membeberkan, keluarga Soekarno tak pernah berniat membalas dendam pada Soeharto.
Menurut Derek, Taufiq Kiemas yang tiga kali dipenjarakan Orde Baru menilai Soeharto tak pernah berniat membunuh keluarga Bung Karno. Padahal dengan kekuasaannya, Soeharto bisa melakukan itu dengan mudah.
Bagi Taufiq, Soeharto bisa saja dituding telah melakukan desoekarnoisasi. Akan tetapi, menurut Taufiq dalam halaman 39 buku yang diterbitkan Gramedia Pustaka Utama itu, Soeharto tetap melanjutkan hasil perjuangan Soekarno yakni Negara Kesatuan Republik Indonesia, Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.
"Keteguhan Soeharto ini bagi saya sangat fundamental. Kita tidak perlu mencari perbedaan, melainkan apa yang menjadi persamaan kita," kata Taufiq Kiemas dalam buku setebal 175 halaman itu.
Meski desakan untuk mengadili Soeharto sangat kuat, namun Taufiq menyatakan, setiap lima tahun sekali selama masa kekuasaannya, Majelis Permusyawaratan Rakyat selalu menerima pertanggungjawabannya. Tidak satu pun pertanggungjawaban Soeharto, sang mandataris MPR, yang ditolak MPR.
Dan Taufiq bersama Mega pernah menjadi bagian dari MPR yang menerima pertanggungjawaban itu antara periode 1987 sampai 1997. Kalau mau berdebat kusir, kata Derek, yang perlu dituntut justru MPR.
.
Dua faktor itulah, kata Derek, menyebabkan keluarga Bung Karno terutama Mega dan Taufiq kikuk mengusut Soeharto. Namun demi publik, ditempuhlah jalan tengah, soal MPR tak pernah disinggung namun pengusutan Soeharto tetap dilakukan.
"Sambil berharap pemeriksaan itu tidak akan menimbulkan gejolak, Taufiq termasuk yang terus menunggu agar Soeharto secepatnya bisa mencapai usia 80 tahun. Karena menurut hukum, seseorang yang sudah berusia 80 tahun tidak bisa lagi dikenakan hukuman," ujar Derek.
Dan ketika Mega mengakhiri masa kepresidenannya, pengusutan Soeharto belum sampai ke pengadilan. Taufiq termasuk yang lega. Alasannya sederhana, "Kami keluarga Bung Karno tidak mau dituding ingin membalas dendam terhadap Soeharto," ujar Taufiq.
soekarno dan soeharto sama2 jendral besar dan pemimpin negeri ini, kita sbagai orang awam harus mencontohnya.
sumber : vivanews.com