Lapar bercampur lelah menunggu bantuan makanan membuat ratusan korban gempa di Haiti kehilangan kesabaran. Unjuk rasa pun digelar di ibu kota Port O Prince, untuk menunjukkan kebutuhan mendesak warga akan bantuan makanan. Pengunjuk rasa menuduh pejabat lokal telah menjual jatah bantuan makanan warga.
Badan Pangan Dunia (WFP) sebenarnya telah menerapkan sistem kupon dalam pendistribusian makanan agar distribusi lebih merata. Namun, ini dikeluhkan warga lantaran justru memicu kekerasan dan menciptakan pasar gelap penjualan kupon.
Tiga pekan pascagempa, situasi Haiti belum sepenuhnya pulih. Meski bantuan pangan terus mengalir, tidak meratanya distribusi tetap melahirkan persoalan. Saat ini, sekitar tiga juta warga haiti membutuhkan makanan, obat-obatan, dan tempat berlindung.
liputan6.com