Pada zaman Firaun di Mesir, manusia dikuburkan bersama hewan dan berharga miliknya. Mereka percaya binatang akan berbagi kehidupan setelah kematian. Hal serupa juga ditemukan pada kuburan Anglo Saxon. Sekarang, kebiasaan semacam itu mulai marak kembali. Demikian diberitakan Telegraph
Pengusaha pemakaman hewan, Penny Lally, menyatakan, di lahannya telah ada 30 tuan yang dimakamkan bersama hewan peliharaan mereka di Penwith Cornwall, Inggris. Ia memulai usaha ini sejak 2003 dan kini sebanyak 120 lahan telah laku dipesan.
Di antara pelanggan adalah Carole Mundy (54), yang telah memesan sebuah plot untuk dirinya sendiri, suami, dan anaknya, Merlin; tepat di samping anjing Golden Retriever, Dylan, yang dimakamkan di sana pada Februari 2008. "Selain sebagai anjing terbaik di dunia, Dylan adalah teman yang fantastis dan ia berhak dimakamkan bersama saya. Hewan memberimu cinta tanpa syarat, mereka tidak menegur atau menilai Anda," kata Mundy. Ia telah menghabiskan Rp 40 juta untuk plot pemakaman Dylan, dirinya, dan suaminya. Ia memesan lagi untuk Merlin senilai Rp 9 juta
Menurut Asosiasi Pemakaman Binatang Peliharaan Privat, diperkirakan 1,5 juta anjing dan kucing mati setiap tahun. Sekitar 300 ribu dimakamkan di kebun, 1.000 di pemakaman hewan, 100 ribu dikremasi, dan sisanya dibakar sebagai sampah klinis. Di sana, pemakaman majikan bersama "sahabatnya" dapat menjadi ladang bisnis yang menjanjikan.