Imunisasi polio adalah vaksin yang dipakai membuat perlindungan badan dari poliomyelitis atau infeksi polio, keadaan yang bisa membahayakan serta meneror nyawa penderitanya. Sekurang-kurangnya ada dua type imunisasi polio yang butuh Anda kenali serta harus diberikan pada anak. Pertama, OPV atau imunisasi polio oral yang disebut poliovirus yang telah dilemahkan. Serta yang ke-2 yaitu IPV atau imunisasi polio suntik yang memakai poliovirus yang telah dimatikan atau tidak diaktifkan serta lalu diberikan lewat suntikan.
Baca info selanjutnya di
http://www.klinikvaksinasi.com/imunisasi-polio/IPV diberikan empat kali ketika anak berumur 2 bln., 4 bln., serta 6 sampai 18 bln.. Dosis penguat atau booster diberikan waktu umur di antara 4 sampai 6 th.. Sedang OPV diberikan mulai sejak anak berumur 0-59 bln.. Bahkan juga, bila ketika Minggu Imunisasi Nasional anak telah memperoleh polio komplit, anak tetaplah mesti memperoleh imunisasi polio oral atau tetes. Hal semacam ini bermanfaat untuk bersihkan virus polio liar yang ada didalam usus dengan cara serempak.
Walau imunisasi polio adalah hal yang harus dikerjakan supaya anak terlepas dari polio, bukanlah bermakna tanpa ada resikonya. IPV atau imunisasi polio suntik bisa mengakibatkan kemerahan di bagian yang disuntik. Anak dapat juga alami demam enteng. Demam ini bisa diatasi dengan memberi ibuprofen atau acetaminophen, sesuai dengan umur anak Anda serta senantiasa tanyakan terlebih dulu dengan dokter.
OPV atau imunisasi polio oral, yang didapatkan lewat tetes mulut, bisa mengakibatkan diare enteng tanpa ada demam. Namun resikonya ini begitu tidak sering berlangsung.
Pada tahun 2014, Indonesia mendapat sertifikat bebas polio dari organisasi kesehatan dunia (WHO). Sertifikat ini bukan berarti Indonesia boleh berhenti waspada. Pasalnya, masih ada virus yang mungkin datang dari negara-negara yang belum bebas polio.
Untuk memertahankan status bebas polio, Maret ini, pemerintah mencanangkan Pekan Imunasisi Nasional di mana para balita akan diberi vaksin untuk mencegah penyakit polio.
Vaksin polio terdiri dari dua jenis, yaitu vaksin polio oral dan vaksin polio suntik.
Vaksin polio oral diberikan dengan cara diteteskan ke mulut. Vaksin polio oral mengandung virus yang sudah dilemahkan. Vaksin jenis ini memberi kekebalan lebih melalui pencernaan. Vaksin oral harganya lebih murah dari vaksin suntik.
Jadwal pemberian vaksin oral pada bayi adalah pada usia nol yaitu saat bayi baru dilahirkan, dua, empat dan enam bulan.
Vaksin suntik berisi komponen virus yang telah dimatikan. Sampai saat ini, harga vaksin suntik jauh lebih mahal daripada vaksin oral. Jadwal pemberian vaksin suntik adalah lima kali seperti di berikut ini:
- Usia dua, tiga dan empat bulan.
- Sekitar usia tiga sampai empat tahun sebagai booster prasekolah.
- Sekitar usia 13-18 tahun sebagai booster masa remaja.
Penyakit polio memang hanya bisa dicegah dengan imunisasi polio. Mitos yang berkembang mengenai efek buruk imunisasi polio sebaiknya harus dinilai apakah benar atau tidak. Sekarang Indonesia sudah mengadakan gerakan pekan imunisasi nasional, yang sering digunakan untuk memberikan imunisasi polio. Jadi mulai sekarang jangan takut dengan imunisasi polio, sebab langkah singkat ini akan melindungi buah hati Anda.