Terdakwa penyalahgunaan narkotika golongan satu jenis sabu, Ibra Azhari, akhirnya disidangkan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Barat, Kamis (9/12/2010).
Dalam agenda pembacaan dakwaan, adik kandung pemain film Ayu Azhari, itu merasa keberatan didakwa telah menyimpan, menguasai, menawarkan, menjual, membeli dan menjadi perantara (bandar narkoba).
"Saya tidak mau berandai-andai ini pembukaan pertama dari sidang dagelan oleh oknum-oknum polisi," ketus Ibra begitu meninggalkan ruang sidang.
Ibra pun memutuskan untuk melayangkan nota keberatan secara tertulis sebagaimana yang disarankan Ketua Majelis Hakim, Moh. Eka Kartika SH. "Jadi saya minta tolong dihargai apa yang dikatakan majelis hakim, saya akan buat dakwaan keberatan saya dari semua dakwaan yang dibacakan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU)," tegas Ibra.
Ibra merasa dakwaan yang dibacakan JPU tidak sesuai dengan dakwaan awal ketika menandatangani Berita Acara Pemeriksaan (BAP). "Saya jelas keberatan, setahu saya pasal yang saya terima pada saat penandatanganan BAP itu pasal 112 , terus yang kedua saya ditangkap tidak memiliki, saya tidak menyimpan, saya tidak menguasai, saya tidak memiliki, dan saya tidak menyediakan," bebernya.
Merasa dakwaan yang ditudingkan kepadanya tidak sesuai, Ibra menganggap ada rekayasa dalam kasus pidana yang menjeratnya itu. "Ini semua rekayasa, saya butuh dukungan. Saya diperkosa hal asasi saya. Insya Allah keadilan ini akan membenarkan semua yang terjadi atas diri saya dan pasangan perkara saya saudari Merry Triana," kata Ibra dengan nada tinggi.
kompas.com
