Selama babak penyisihan Grup A Piala AFF 2010, total pendapatan dari penjualan tiket mencapai Rp 8,9 miliar. Jumlah pendapatan itu membuat panitia lokal atau LOC surplus karena sudah menutupi pembiayaan pelaksanaan babak kualifikasi sekitar Rp 6,5 miliar.
Berdasarkan data tim marketing LOC, pendapatan penjualan tiket paling banyak terjadi pada partai terakhir yang mempertemukan Indonesia versus Thailand, Selasa (7/12/2010). Duel panas itu, menghasilkan Rp 3,978 miliar dari penjualan 53.570 lembar tiket.
"Meningkatnya jumlah penonton karena faktor hari libur nasional hingga menambah gairah masyarakat untuk datang," jelas Sekretaris LOC, Tigor Shallomboboy.
Laga perdana yang mempertemukan Indonesia versus Malaysia, LOC mengklaim pendapatan dari 29.730 tiket yang terjual mencapai sekitar Rp 2,075 miliar. Kemudian, pada laga kedua mengalami peningkatan pendapatan sekitar Rp 25 juta atau sekitar Rp 2,087 miliar dari 29.951 tiket.
Sementara untuk pertandingan yang digelar di Palembang yang mempertemukan Malaysia melawan Laos, Direktur Marketing LOC Edi Prasetyo, mengatakan, pendapatan yang diperoleh mencapai Rp 70-75 juta dari penjualan 1.000 tiket.
"Laga ini sepi karena penonton tersedot pertandingan antara Indonesia dan Thailand. Namun jumlah tersebut lumayan, karena bisa mengganti beban biaya transportasi serta akomodasi tim yang bertanding di Palembang pada pertandingan kemarin," ungkapnya.
Edi memperkirakan pendapatan akan meningkat bila "Merah Putih" bisa menemubus partai final.
"Bertambahnya jumlah penonton pasti akan membawa dampak positif bagi pendapatan LOC tentunya. Jika Indonesia bisa berhasil menembus final, tentunya akan banyak keuntungan yang akan kita dapat, termasuk kenaikan pendapatan yang signifikan," kata Direktur Marketing LOC Edi Prasetyo.