Bilqis Anindya Passa, balita penderita atresia bilier, meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Kariadi Semarang. Ia menghembuskan nafas terakhir sebelum sempat menjalani operasi.
Bayi 19 bulan itu meninggal akibat kegagalan fungsi organ pernafasan, sekitar pukul 15.00, Sabtu, 10 April 2010. "Akibat gagal nafas dan belum dioperasi," kata ibunda Bilqis, Dewi Farida.
Selama ini, Bilqis menjalani perawatan di RSUP Kariadi untuk menunggu kesiapan operasi. Saat Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih menjenguknya pada 13 Maret lalu, bobot Bilqis masih kurang 0,2 kilogram. Dokter mensyaratkan, berat tubuh minimal saat operasi 9 kilogram.
Sementara tim yang terdiri dari 50 dokter ahli telah disiapkan untuk menangani operasi Bilqis. Tim dokter yang diketuai dr Yulianto itu terdiri dari spesialis bedah, spesialis anak, spesialis anestesi, spesialis radiologi, spesialis laboratorium, dan spesialis hematologi.
Dengan biaya operasi senilai Rp 800 juta hingga Rp 1 miliar, Bilqis sedianya akan menerima donor hati dari ibu kandungnya. Operasi diperkirakan berlangsung selama 12-15 jam.