Heboh nian ranah Twitter Minggu (24/10) malam. Dari mulut ke mulut, eh, dari satu akun Twitter ke yang lainnya, tersebar kabar bahwa Maria Ozawa alias Miyabi--bintang panas Jepang yang diblokir sebuah ormas, yang karya-karyanya menjadi incaran departemen pimpinan Tifatul Sembiring untuk diblokir--datang ke sebuah tempat di Jakarta!
Bukan sembarang kabar burung biru ala Twitter, tapi disertai juga upaya pembuktian. Awalnya adalah tweet dari sebuah akun terproteksi, yang isinya adalah ekspresi kehebohan bertemu Miyabi di Grand Indonesia, Jakarta. Tweet itu lalu disusul sebuah foto tiga perempuan--salah satunya Miyabi.
Agaknya, tweet dari akun terproteksi itu terlampau berharga untuk tak disebarkan. Maka, minimal salah satu dari pengikut akun terproteksi itu meretweet-nya, melanggar tujuan dibuatnya mode tweet terproteksi oleh Twitter. Apa boleh buat, tersebar luaslah hal itu.
Menelusuri berbagai tweet, agaknya tempat foto Miyabi itu adalah di Social House, sebuah restoran mewah di Grand Indonesia. Restoran itu, melalui akun Twitter, menjawab komentar tentang datangnya Miyabi itu dengan, "Welcome Miyabi! :p"
Nah, ikon emosi di belakang jawaban itu memang bisa multitafsir. Tapi, bila Miyabi memang betul datang ke Jakarta, artinya kebobolanlah ormas yang mengklaim akan mencegat si bintang panas bila datang ke sini.
Seorang pegawai di restoran mewah tadi menuturkan, Miyabi memang datang ke Social House sekitar pukul 16.30, Minggu sore. Rupanya, kedatangannya itu tak diumumkan sebelumnya kepada para pekerja maupun tetamu lainnya. Miyabi datang memenuhi undangan kenalannya, yang tak perlulah identitasnya disebutkan di sini.
Terlepas dari tujuan Miyabi datang ke Jakarta (ia pernah bermain di sebuah film berjudul 'Menculik Miyabi', yang lantas menimbulkan gejolak penolakan sebelum syuting film dimulai), Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring, Senin (25/10), kembali meminta dukungan untuk menggunting pornografi di internet. "Gerakan nasional internet sehat dan aman, termasuk dari pornografi, mohon didukung. Jangan diledek," kata Tifatul. Ia menambahkan, "Kami melarang, malah artisnya didatangkan..."