Uhm, bisa jadi:
1. Karena negara kita bukan negara Islam, sehingga apa yang dinamakan gereget attau ghiroh, nggak begitu kentara.
2. Budaya dan media, 2 hal yang saling ikut menentukan ghiroh itu
Kalo menurutku, tahun baru Islam adalah momentum untuk kita sebagai orang Muslim untuk mempertanyakan ulang siapa, dari mana,kemana, dan sudah sampai sejauh mana kita dengan Nya, kita dengan diri kita serta kita dengan alam semesta. Sehingga ketika proses mempertanyakan ini tuntas, momentum tahun baru Islam, menjadi
turning point atau titik balik untuk esok hari yang lebih baik lagi
Nah, sedangkan tahun baru masehi, memang lebih populer karena (bisa jadi) pengaruh point kedua diatas.
Tapi, apapun itu substansi-filosofis
yang harus kita sadari adalah, setiap hari adalah introspeksi, setiap hari adalah berupaya memaafkan dan berdamai dengan masa lalu, dan setiap hari adalah bergegas untuk berubah lebih hebat, lebih kuat, lebih tegar, dan lebih uhmmm