Author Topic: Pesona Wisata Tradisional Desa Sukarare Lombok  (Read 1905 times)

donorudi2635

  • Newbie
  • *
  • Posts: 34
  • Nilai Diskusi: +2/-0
    • View Profile
    • paket tour murah di lombok
    • Email
Pesona Wisata Tradisional Desa Sukarare Lombok
« on: April 19, 2012, 09:12:05 am »
Pulau Lombok sungguh memiliki bermacam potensi wisata yang pantas untuk Anda sertakan di agenda perjalanan wisata Kamu. Keasrian alam pulau Lombok memang sudah tidak diragukan lagi. Berbagai wisata alam pun telah dibuka untuk umum juga dapat dinikmati keasriannya oleh seluruh wisatawan. Antaranya pantai Senggigi, Sire Beach, Gili Meno, Gili Air, Gili Trawangan, dan lain sebagainya. Tetapi tempat wisata pulau Lombok tak hanya terbatas dalam keasrian alamnya saja. Pesoan wisata pulau Lombok juga menyimpan kekayaan budaya yang menggoda untuk dikunjungi. Satu diantaranya yaitu Desa Sukarare.

Jika Kita sedang berlibur dalam pulau Lombok serta hendak mencari buah tangan terutama kain tenun khas Lombok, maka Anda wajib datang menuju Desa Sukarare. Di desa itu mayoritas penduduknya yaitu penenun kain khas Lombok. Selain demi merekrut kain tenun itu, Kamu juga dapat langsung melihat cara pembuatannya. Atau bahkan Kita dapat mempraktekkan untuk belajar menciptakan kain tenun ini.

Desa Sukarare merupakan salah satu desa wisata tenun juga lainnya adalah Desa Banyumulek serta Desa Sade. Desa Wisata Sukarare berlokasikan berkisar 20 km dari pusat kota Mataram. Di selama jalan ke desa, Kita akan begitu menemui masyarakat yang menjajarkan kain tenun serta sekaligus memperlihatkan bagaimana cara pembuatanya.

Menenun yaitu suatu suatu diharuskan kepada setiap peremppuan Suku Sasak yang menetap dalam desa tersebut. Karena seorang gadis remaja diperkirakan sudah layak menikah jikalau sudah terampil menenun kain khas Lombok ini. Setiap gadis remaja yang mau menikah terlebih dahulu diharuskan memenuhi syarat keahlian menenun tersebut, atau dalam bahasa Suku Sasak disebut dengan “nyesek”.

Nyesek yaitu mata pencaharian nomor satu Suku Sasak Sukarare selain asal berkebun Seluruh kaum pria mengurus kebun sedangkan segala wanita tinggal ditempat sambil menenun. Akan tetapi seumpama telah saatnya musim menanam atau panen, seluruh wanita begitu juga tetap ikut membantu segala suami. Hasil dari nyesek ialah berupa Sarung Songket khas Lombok yang berulang digunakan demi acara-acara adat Suku Sasak, contohnya di upacara “pesat besar” juga “begawe beleq”.

Saat para pengunjung datang untuk melihat kain tenun, mereka akan diajak untuk berkeliling melihat cara membuat kain tersebut. Tak hanya cara menenunnya saja, tapi serta mulai proses pertama pemintalan kapas menjadi benang yang lainnya dipakai untuk menenun.

« Last Edit: September 12, 2012, 07:11:38 am by Admin »